6 Faktor yang sering menjadi penyebab perceraian di cerita orang sekitar kita
Saya akan urai dengan versi anak muda zaman sekarang dan sedikit sindiran serta penggigat bagi kalian yang lupa atau bahkan tidak tau arti dari sebuah sakinah, mawadah, warahmah, yang sebenranya itu apa, dan keegoisan kalian kepada pasangan atau anak orang ini weeeeeeeee.
Perceraian, jika kalian mendengar kata ini, mungkin banyak yang akan bertanya-tanya, kenapa?
kerena apa?
kok bisa?
dan, lainya.
Yah, di zaman sekarang perceraian, memang terkesan menjadi hal yang lumrah, menginggat banyaknya kasus perceraian yang terjadi di Indonsia ini, baik pasangan yang beragama muslim maupun non-muslim.
ada juga yang beranggapan bahwa perceraian bisa menjadi sebuah proses yang sulit untuk dilewati. Tentunya setiap pasangan yang memilih untuk berumah tangga menginginkan pernikahan yang utuh dan bahagia. Namun, ternyata berbagai macam alasan juga tetap bisa meruntuhkan dari pernikahan tersebut.
Banyak alasan yang bisa menjadi penyebab dari perceraian tersebut.
Ada beberapa faktor pemicu perceraian dalam sebuah pernikahan. Sebagian besar kemungkinan mengira bahwa alasan utama perceraian adalah masalah finansial atau perselingkuhan atau orang ketiga. Namun, ternyata ada faktor utama lainnya yang menjadi penyebab perceraian tersebut.
Adapun yang menjadi faktor penyebab perceraian masih didominasi oleh lima faktor utama berikut:
1.Perselisihan dan Pertengkaran Terus-Menerus
Perselisihan yang berkepanjangan menjadi penyebab utama perceraian. Ketidakmampuan pasangan untuk mengelola konflik dan menemukan solusi bersama sering kali memicu ketidakharmonisan dalam rumah tangga, sehingga berujung pada keputusan untuk bercerai.
karena ego masing-masing, maksudnya tidak ada yang mau mengalah.
atau sudah sering mengalah makanya capek sendiri dengan pasangan, dan lupa akan tujuan awal menikah itu apa?
miris, tapi yah, begitulah manusia.
2.Faktor Ekonomi
Masalah finansial menjadi faktor terbesar kedua yang menyebabkan perceraian. Ketidakstabilan ekonomi, kesulitan mencari nafkah, dan beban keuangan keluarga yang berat kerap menjadi sumber konflik yang sulit diatasi.
mungkin karena hasil dari bekerja kurang, tak jarang setelah menikah, baik itu suami atau istri juga bekerja, namun kadang masih kurang, kenapa?
karena rasa syukur?
saya rasa di zaman sekarang, semua serba uang dan mahal.
terbukti, yang mahal bukan kebutuhan tapi gaya hidup dan gengsi yang ada dalam manusia itu, yang selalu merasa kurang dan di saat tidak ada berusaha terlihat ada hanya karena gengasi yang ingin di lihat Wooowwww oleh manusia lainnya.
bener gak?
utamakan gaya dari pada apa?? hah...................
3.Meninggalkan Salah Satu Pihak
Ketiadaan salah satu pasangan, baik karena pergi tanpa alasan jelas maupun tidak menjalankan tanggung jawab sebagai suami atau istri, menjadi penyebab signifikan lainnya. Situasi ini sering menimbulkan ketidakpuasan dan ketidakpercayaan, yang pada akhirnya memicu perceraian.
bisa jadi karena factor bosan atau malas, karena sifat sudah berubah.
lah, bisa gitu?
kenapa dulu mau nikah kalua ujung-ujungnya akan berpisah?
egoisss sekali kaliannnnnnnnnnn.
4.Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
Kekerasan, baik secara fisik maupun psikis, meskipun jumlah kasusnya kecil, tetap menjadi alasan serius dalam perkara perceraian. Korban KDRT biasanya memilih untuk mengakhiri hubungan guna melindungi diri dan anak-anak.
kekerasan, hasil dari tekanan dan rasa tidak kepedulian. tapi percaya deh (sebenarnya itu semua hanya sesaat) kok bisa?
iya jelas, karena sayapun juga sama, saat emosi pasti akan meluap-luap, namun setelah selesai pasti akan menyesal, dan resiko dari penyesalah tidak akan di percaya lagi oleh orang yang telah kita marahi atau bahkan pukul.
(sudah tidak percaya lagi atau bahkan orang tersebut akan takut dengan kita), gak percaya?
coba aja..............
5.Judi
Kebiasaan berjudi baik judi online (JUDOL) atau judi offline yang dilakukan salah satu pihak menjadi penyebab lain perceraian. Selain merusak kondisi finansial keluarga, judi sering kali menimbulkan konflik dan ketidakpercayaan dalam hubungan.
judi, di zaman sekarang lebih instan,
yah, judi online.
sebenarnya kita sadar kalua kita di permainkan, namun kenapa masih main judi??
benar, karena sensasi bermain atau kesenangan saat menang.
tapi, apa yang di pergunakan untuk judi itulah yang harusnya di pakai untuk kebutuhan.......
bukan untuk judi, dengan kepuasan sendiri.
sebenarnya menang judi pun, tetap yang senang bukan pasangan atau anak, tapi diri sendiri, bernarkan???
ngaku looooo, penjudi akuuttttt.............
6.Pihak ke 3 (tiga)
perselingkuhan?
ini terjadi karena kesenangan dan rasa penasaran akan manusia baru.
jujur aja, sebelum kalian menikah.
kalian pasti penasaran dengan pasangan kalian kan?
itu hal yang wajar, namun setelah kalian sudah menikah, ingat 1 hal yang menjadi motivasi kalian untuk menikah dan pernah bilang ke pasangan kalua kalian tidak akan meninggalkan pasangan kalian sampai ajal menjemput?
apa?
kalian, lupa?
dasar, manusia.
Masih banyak faktor lainnya, namun yang sering saya temui hanya 6 itu, sebenarnya itu bukan masalah, hanya saja warna dari kehidupan.
jangan pernah menikah di saat kalian tidak tau apa itu pernikahan dan apa saja yang ada didalam pernikahan.
Bahkan makin kesini zaman makin lucu, karena makin banyak alasan dan faktor yang agak-agak aneh atau tidak masuk akal karena kaliannya aja yang ingin ganti pasangan dan udah bosan dengan yang sekrang, benerkan????? ngaku aja looooo, rumput tetangga emang lebih hijau, hahahahahahahahaha
bagiku, saat kita menikah kita kalah dengan masa depan kita.
karena, setelah menikah, kita akan punya tanggung jawab ke pasangan, beda kalau belum nikah kan?
jadi, kalau masih ingin senang-senang atau bebas, jangan pernah korbandiri untuk menikah atau mengorbankan kehidupan pasangan untuk ke egoisan kalian.
Komentar
Posting Komentar